Ingkar Sunnah Dan Konsekuensinya Bagi Muslim
DOI:
https://doi.org/10.59908/islamica.v7i1.78Kata Kunci:
inkar sunnah, paham, konsekuensiAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejarah perkembangan golongan yang ingkar sunnah sampai dengan ajaran-ajaran yang dikembangkan dan didakwahkan kepada masyarakat serta konsikuensi penganut paham ingkar sunnah terkhususnya bagi muslim itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan penelaahan dokumen. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa ingkar sunnah merupakan bentuk kegagalan dalam memahami sunnah dan pemahaman ini juga sudah ada pada masa kenabian. Sehingga beberapa ulama menerangkan bahwa konsikuensi terhadap penganut paham ini dikategorikan kafir.
Referensi
Abdul Aziz et al. (1989). Gerakan Islam Kontemporer di Indonesia. Pustaka Firdaus.
Abdul Majid Khon. (2000). Pemikiran Ingkar Sunnah. Bulan Bintang.
Agusman Damanik. (2018). Urgensi Studi Hadis Di UIN Sumatra Utara. Shahih: Jurnal Kewahyuan Islam, 1(1), 83. https://doi.org/10.51900/shahih.v1i1.1886
Ali Musthafa Yakub. (2000). Kritik Hadis. Pustaka Firdaus.
Didin Hafidhuddin. (2001). Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah. Gema Insani Press,.
Fatchur Rahman. (1995). Ikhtisar Musthalah Hadis. Al-Ma’arif.
Hatib Rachmawan. (2012). Fiqih Ibadah Dan Prinsip Ibadah Dalam Islam. https://lpsi.uad.ac.id/, 21 September 2012
Ida Ilmiah Mursidin. (2022). Ingkar Sunnah (Argumen dan Tokohnya). Jurnal Ilmu Hadits, 1(1), 1–21.
Junaid Bin Junaid. (2018). Ingkar Sunnah dalam Sorotan Imam Syafi’i. AL-DIN Jurnal Dakwah Dan Sosial Keagamaan, 4(1), 1–12. https://doi.org/10.35673/ajdsk.v4i1.618
Kementerian Agama RI. (2019). “Alquran dan Terjemahnya.” Al-Mizan Publishing House.
Khoridatul Mudhiiah. (2013). Pemikiran Daud Rasyid Terhadap Upaya Ingkar Sunnah Kelompok Orientalis di Indonesia. ADDIN : Media Dialektika Ilmu Islam, 7(2), 231–450. https://doi.org/10.21043/addin.v7i2.586
Latifah Anwar. (2020). Sanad dan Matan Hadis dalam Perspektif Orientalis. Al Yasini: Jurnal Keislaman, Sosial, Hukum Dan Pendidikan, 5(1), 40–56. https://doi.org/10.55102/alyasini
M. M. Azami. (1994). Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya. Pustaka Firdaus.
Malik bin Anas. (2018). l-Muwaththa’. Dar Ihya al-Turats al-’Arabi.
Masjfuk Zuhdi. (1993). Pengantar Ilmu Hadis. Bina Ilmu.
Mohamad Soleh. (2023). Sanggahan Muhammad Abu Zahw Terhadap Kelompok Inkar Sunnah Dalam Kitab Al-Hadits Wa Al-Muhadditsun. MUSHAF JOURNAL : Jurnal Ilmu Al Quran Dan Hadis, 3(2), 299–305. https://doi.org/10.54443/mushaf.v3i2.138
Mudatsir. (1999). Ilmu Hadith. Pustaka Setia.
Nasrudin, N. (2021). Kontribusi Ekonomi Syariah Dalam Pemulihan Ekonomi Indonesia Di Masa Pandemi Covid-19. Asy-Syari’ah, 23(2), 320. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/as.v23i2.15552
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Rachmat Syafe’i. (2007). Ilmu Ushul Fiqih. Pustaka Setia.
Relit Nur Edi. (2014). As-Sunnah (Hadits): (Suatu Kajian Aliran Ingkar Sunnah). ASAS: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 6(2), 132–148. https://doi.org/10.24042/asas.v6i2.1717
Shuhudi Ismail. (1995). Hadith Nabi Menurut Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya. Gema Insani.
Suerjono Sukanto dan Sri Mamudji. (2009). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat (Cet. 11). PT. Raja Grafindo Persada.
Syuhudi Ismail. (1995). Kaedah Kesahehan Sanad Hadis. Bulan Bintang.
TIM IAIN Syarif Hidayatullah. (1992). Ensiklopedi Islam Indonesia. Djambatan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Imam Sucipto, Oyo Sunaryo Mukhlas, Ending Solehudin, Aliyya Shauma Raffi’u
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.