Eksistensi Lembaga Pendidikan Pesantren Salaf Di Tengah Arus Modernitas

Penulis

  • Imam Sucipto STAI Siliwangi Bandung

Kata Kunci:

Salaf, Islamic boarding school, modernity

Abstrak

The existence of Salaf Islamic boarding schools must follow developments and modernization in every aspect of its development. Salaf Islamic  boarding schools must open themselves from the rapid progress and development of  the outside world anpud must be able to understand their needs and demands. The  existence of the Salaf Islamic boarding school certainly must be able to color the  stage of modernity to face the global challenges of the outside world must be able  to adapt and interact by not leaving and eliminating the values of salafiyah purity in accepting the development activities of the times. Of course, too, modernity has  many advantages, but besides that, many possibilities must be avoided. Islamic must watch out for progress in the field of technology boarding schools in general, the rapid development of technology should not then make the collapse of the pure values of Islamic teachings in salaf boarding schools  just the opposite of how Salaf Islamic boarding schools can use this information  technology as a means to develop and promote education and teaching in Islamic  boarding schools

Referensi

Arifin, I. (1993). Kepemimpinan Kyai: Kasus Pondok Pesantren Tebuireng. Kalimasahada Press.

Bakhtiar, N., & Riau, K. U. I. N. S. (2013). Pola Pendidikan Pesantren: Studi Terhadap Pesantren se-Kota Pekanbaru. Dalam Http://Goo. Gl/TP7vwz Diakses Tanggal, 21.

Daulay, M. (2015). Upaya Pondok Pesantren Dalam Pembinaan Santri Sebagai Da’i Di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas. Tazkir: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dan Keislaman, 1(2), 33–54.

Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren, cet. VI, Jakarta: LP3ES.

Ghazali, M. B. (2001). Pendidikan pesantren berwawasan lingkungan: kasus Pondok Pesantren An-Nuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Pedoman Ilmu Jaya.

Hasbullah, S. P. I. di I., & Pertumbuhan, L. (1996). Raja Grafindo. Jakarta.

Indonesia, T. P. K. B. B. (2005). Kamus besar bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta: Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI Dan Balai Pustaka.

Islam, D. R. E. (1997a). Ensiklopedi Islam, cet. 4. Van Hoeve Letiar Baru. Jakarta. Islam, D. R. E.

(1997b). Ensiklopedi Islam. Jilid 4. Cet. III.

Ismail, F. (1996). Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis. Yogyakarta. Titian Ilahi Press.

Izzah, I. Y. U. (2011). Perubahan pola hubungan kiai dan santri pada masyarakat muslim tradisional pedesaan. Jurnal Sosiologi Islam, 1(2).

Khoiron, R. (2004). Pendidikan Profetik. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Muhaimin, & Mujib, A. (1993). Pemikiran pendidikan Islam: kajian filosofis dan kerangka dasar operasionalisasinya. Bandung: Trigenda Karya.

Muhibbin, S. (2004). Psikologi pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Mulyasa, E. (2002). Kurikulum berbasis kompetensi: konsep, karakteristik, dan implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ningtias, R. K. (2015). Modernisasi sistem pembelajaran pendidikan agama Islam di Lembaga Pendidikan Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul

Ulama: Studi di Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Sunan Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Pratama, T. P. (2014). Peranan Pondok Pesantren Hudatul Muna Ii Ponorogo Dalam Pengembangan Pendidikan Santri Untuk Menghadapi Tantangan Di Era Globalisasi. SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant, 5 (1).

Rusmulyadi, S. A., Si, M., Medya Apriliansyah, S. E., & Gaol, D. F. L. (2010). Strategi Komunikasi Remaja Pesantren Dalam Pengembangan

Character Building. Jakarta: Universitas Budi Luhur.

Steenbrink, K. A. (1986). Pesantren, madrasah, sekolah: pendidikan Islam dalam kurun moderen. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Jakarta: Lp3es.

Subri, S. (2016). Budaya Ngaji Kitab Kuning di Pondok Pesantren Salaf Nurul Muhibin Kemuja Bangka Provinsi Kep. Bangka Belitung. Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagamaan Dan Pendidikan Islam, 11(1), 68–96.

Sukamto. (1999). Kepemimpinan kiai dalam pesantren. Jakarta: Lp3es.

Syahatah, H. (1999). Quantum Learning plus: Sukses Belajar Cara Islam. Bandung: Mizan.

Unduhan

Diterbitkan

2022-06-30

Cara Mengutip

Sucipto, I. (2022). Eksistensi Lembaga Pendidikan Pesantren Salaf Di Tengah Arus Modernitas. ISLAMICA, 5(2), 41–45. Diambil dari https://journal.stai-siliwangi.ac.id/index.php/islamica/article/view/26

Terbitan

Bagian

Articles