Peran Orang Tua Dalam Membentuk Keshalihan Anak

Authors

  • Ulfa Futri Hasyimiyyah Qissa ‘Ali STAI Siliwangi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.59908/islamica.v4i1.69

Keywords:

righteous, parent, child

Abstract

The word shalih is familiar among Muslims, it is only directed to the child that is "righteous child", whereas the meaning of shalih also applies to parents as the first educator, but the mistakes of the parents is often to suppress the purity of his son without correcting himself whether it is in accordance with what is expected to his son, that is to be "righteous parents".

References

Ahmadi Abu, Uhbiyati Nur. 2002. Ilmu Pendidikan, Cet ke 2. Jakarta: Rumka Cipta.

Al-Ma’az Hamid Nabil. 2007. 50 Panduan Efektif Orang Tua Menshalihkan Anak, Bandung: Irsyad Baitus Salam.

Az-Zhecolany hasan Ali. 2011. Kesalahan-Kesalahan Orang Tua penyebab anak tidak Shalih,Cet ke 2. Jogjakarta: Diva Press.

Bukhari, Shahih Bukhari. Beirut: Darul Fikr. Jilid.III.

Hurlock B. Elizabeth. 1980. (Developmental Psycology A Life-Span Approach, Fifth Edition) Psikologi Perkembangan Sepanjang rentang Kehidupan, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Karim Sa’ad. 2007. Sebelum Anak Kita Durhaka, Nasihat untuk Para Orang Tua, Cikarang: Duha Khazanah.

Warsidi Edi. 2006. Pentingnya Pendidikan Agama sejak Dini, Cet ke 1. Bandung Pustaka Madani.

______________ 2010.Syaamil Al-Qur”an Miracle The Reference, Bandung: Sygma Publishing.

Published

2016-12-30

How to Cite

Qissa ‘Ali, U. F. H. (2016). Peran Orang Tua Dalam Membentuk Keshalihan Anak. Islamica, 4(1), 66–72. https://doi.org/10.59908/islamica.v4i1.69

Issue

Section

Articles